MUQADDIMAH
Surat An-Naba’ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Ma’aarij.
Dinamai “An-Naba’” (berita besar), diambil dari perkataan An-Naba’ yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Dinamai juga “’Amma yatasaa aluun” diambil dari perkataan ’Amma yatassa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Keimanan:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu; kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit; peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit; azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat; penyesalan orang kafir di hari kiamat.
سورة النبأ
(BERITA BESAR)
Surat ke 78 : 40 ayat
JUZ 30
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
HARI BERBANGKIT.
Kekuasaan Allah menciptakan alam dan ni’mat-ni’mat yang diberikan-Nya adalah bukti bagi kekuasaan-Nya membangkitkan manusia.
PENUTUP
Surat An-Naba’ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang akan mereka terima di hari kiamat serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.
HUBUNGAN SURAT AN-NABA’ DENGAN SURAT AN-NAAZI’AAT:
1. Surat An-Naba’ menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An-Naazi’aat Allah bersumpah bahwa hari kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.
2. Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari kiamat dan hari berbangkit.
(1) Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.↩
(2) Ini adalah sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Makkah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat.↩
(3) Malam itu disebut sebagai “pakaian” karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.↩
(4) Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.↩
(5) Yang dimaksud dengan “kitab” di sini ialah buku catatan amalan manusia. ↩
(6) Para ahli Tafsir mempunyai pendapat yang berlainan tentang maksud “ruh” dalam ayat ini. Ada yang mengatakan “Jibril”, ada yang mengatakan “tentara Allah” dan ada pula yang mengatakan “ruh manusia”. ↩
Surat An-Naba’ terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Al-Ma’aarij.
Dinamai “An-Naba’” (berita besar), diambil dari perkataan An-Naba’ yang terdapat pada ayat 2 surat ini.
Dinamai juga “’Amma yatasaa aluun” diambil dari perkataan ’Amma yatassa aluun yang terdapat pada ayat 1 surat ini.
Pokok-pokok isinya:
Keimanan:
Pengingkaran orang-orang musyrik terhadap adanya hari berbangkit dan ancaman Allah terhadap sikap mereka itu; kekuasaan-kekuasaan Allah yang terlihat dalam alam sebagai bukti adanya hari berbangkit; peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hari berbangkit; azab yang diterima orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah serta kebahagiaan yang diterima orang-orang mukmin di hari kiamat; penyesalan orang kafir di hari kiamat.
سورة النبأ
(BERITA BESAR)
Surat ke 78 : 40 ayat
JUZ 30
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمـَنِ الرَّحِيمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
HARI BERBANGKIT.
Kekuasaan Allah menciptakan alam dan ni’mat-ni’mat yang diberikan-Nya adalah bukti bagi kekuasaan-Nya membangkitkan manusia.
عَمَّ يَتَسَآءَلُونَ
1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ
2. Tentang berita yang besar[1],
الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ
3. yang mereka perselisihkan tentang ini.
كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
4. Sekali-kali tidak;[2] kelak mereka akan mengetahui,
ثُمَّ كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui.
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا
8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian[3],
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
12. dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
13. dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَآءً ثَجَّاجًا
14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
16. dan kebun-kebun yang lebat?
Kehebatan hari berbangkit.
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا
17. Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,
يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
18. yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
19. dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
20. dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
Balasan terhadap orang yang durhaka.
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا
21. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai[4],
لِلْطَّاغِينَ مَآبًا
22. lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
لاَبِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا
23. mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,
لاَّ يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلاَ شَرَابًا
24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
إِلاَّ حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
25. selain air yang mendidih dan nanah,
جَزَآءً وِفَاقًا
26. sebagai pembalasan yang setimpal.
إِنَّهُمْ كَانُوا لاَ يَرْجُونَ حِسَابًا
27. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab,
وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا
28. dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya,
وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا
29. dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab[5].
فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلاَّ عَذَابًا
30. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
Balasan terhadap orang yang bertakwa.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
31. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
وَكَأْسًا دِهَاقًا
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
لاَّ يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلاَ كِذَّابًا
35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta.
جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا
36. Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,
رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ لاَ يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا
37. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
Perintah agar manusia memilih jalan yang benar kepada Tuhannya.
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لاَّ يَتَكَلَّمُونَ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
38. Pada hari, ketika ruh[6] dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَن شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
إِنَّا أَنذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”.
1. Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ
2. Tentang berita yang besar[1],
الَّذِي هُمْ فِيهِ مُخْتَلِفُونَ
3. yang mereka perselisihkan tentang ini.
كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
4. Sekali-kali tidak;[2] kelak mereka akan mengetahui,
ثُمَّ كَلاَّ سَيَعْلَمُونَ
5. kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui.
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَادًا
6. Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?,
وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا
7. dan gunung-gunung sebagai pasak?,
وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا
8. dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,
وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا
9. dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat,
وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا
10. dan Kami jadikan malam sebagai pakaian[3],
وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا
11. dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا
12. dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh,
وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَّاجًا
13. dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari),
وَأَنزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَآءً ثَجَّاجًا
14. dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,
لِنُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا
15. supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan,
وَجَنَّاتٍ أَلْفَافًا
16. dan kebun-kebun yang lebat?
Kehebatan hari berbangkit.
إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيقَاتًا
17. Sesungguhnya Hari Keputusan adalah suatu waktu yang ditetapkan,
يَوْمَ يُنفَخُ فِي الصُّورِ فَتَأْتُونَ أَفْوَاجًا
18. yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-kelompok,
وَفُتِحَتِ السَّمَآءُ فَكَانَتْ أَبْوَابًا
19. dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,
وَسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًا
20. dan dijalankanlah gunung-gunung maka menjadi fatamorganalah ia.
Balasan terhadap orang yang durhaka.
إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًا
21. Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai[4],
لِلْطَّاغِينَ مَآبًا
22. lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas,
لاَبِثِينَ فِيهَا أَحْقَابًا
23. mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya,
لاَّ يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلاَ شَرَابًا
24. mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,
إِلاَّ حَمِيمًا وَغَسَّاقًا
25. selain air yang mendidih dan nanah,
جَزَآءً وِفَاقًا
26. sebagai pembalasan yang setimpal.
إِنَّهُمْ كَانُوا لاَ يَرْجُونَ حِسَابًا
27. Sesungguhnya mereka tidak takut kepada hisab,
وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّابًا
28. dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya,
وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَابًا
29. dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab[5].
فَذُوقُوا فَلَن نَّزِيدَكُمْ إِلاَّ عَذَابًا
30. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab.
Balasan terhadap orang yang bertakwa.
إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا
31. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan,
حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا
32. (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur,
وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا
33. dan gadis-gadis remaja yang sebaya,
وَكَأْسًا دِهَاقًا
34. dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).
لاَّ يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلاَ كِذَّابًا
35. Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula perkataan) dusta.
جَزَآءً مِّن رَّبِّكَ عَطَآءً حِسَابًا
36. Sebagai balasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,
رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ لاَ يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا
37. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia.
Perintah agar manusia memilih jalan yang benar kepada Tuhannya.
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَآئِكَةُ صَفًّا لاَّ يَتَكَلَّمُونَ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا
38. Pada hari, ketika ruh[6] dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.
ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَن شَآءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآبًا
39. Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.
إِنَّا أَنذَرْنَاكُمْ عَذَابًا قَرِيبًا يَوْمَ يَنظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُولُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنتُ تُرَابًا
40. Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”.
PENUTUP
Surat An-Naba’ menerangkan pengingkaran orang-orang musyrik terhadap hari berbangkit, ancaman Allah terhadap sikap mereka, azab yang akan mereka terima di hari kiamat serta kebahagiaan orang-orang yang beriman.
HUBUNGAN SURAT AN-NABA’ DENGAN SURAT AN-NAAZI’AAT:
1. Surat An-Naba’ menerangkan ancaman Allah terhadap sikap orang-orang musyrik yang mengingkari adanya hari berbangkit, serta mengemukakan bukti-bukti adanya hari berbangkit, sedang pada surat An-Naazi’aat Allah bersumpah bahwa hari kiamat yang mendahului hari berbangkit itu pasti terjadi.
2. Sama-sama menerangkan huru-hara yang terjadi pada hari kiamat dan hari berbangkit.
(1) Yang dimaksud dengan berita yang besar ialah berita tentang hari berbangkit.↩
(2) Ini adalah sanggahan terhadap pendapat orang-orang kafir Makkah yang mengingkari hari berbangkit dan hari kiamat.↩
(3) Malam itu disebut sebagai “pakaian” karena malam itu gelap menutupi jagat sebagai pakaian menutupi tubuh manusia.↩
(4) Maksudnya: di neraka Jahannam ada suatu tempat yang dari tempat itu para penjaga neraka mengintai dan mengawasi isi neraka.↩
(5) Yang dimaksud dengan “kitab” di sini ialah buku catatan amalan manusia. ↩
(6) Para ahli Tafsir mempunyai pendapat yang berlainan tentang maksud “ruh” dalam ayat ini. Ada yang mengatakan “Jibril”, ada yang mengatakan “tentara Allah” dan ada pula yang mengatakan “ruh manusia”. ↩
Bisa dengarkan pula dari video ini :
0 komentar:
Posting Komentar
Bebas tapi tetep jaga kesopanan berkomentar ya gan n sis juga ^_^