Sebagaimana yang telah Allah
jelaskan kepada kita, perempuan yang beriman dan laki-laki yang beriman
bertanggung jawab untuk mentaati dan mengikuti ajaran-ajaran moral di dalam
al-Qur’an, mengingatkan orang lain untuk berbuat baik, menahan diri dari
perbuatan maksiat, dan mengamalkan apa yang telah diatur di dalam al-Qur'an.
Allah berjanji untuk memberikan kepada semua hamba-Nya, tanpa melihat jenis
kelamin,"furqan (kemampuan membedakan antara yang hak dan bathil)"
(QS. Al-Anfal, 29).
Sebagai imbalan atas iman dan
ketulusan mereka, Allah akan membimbing mereka, memungkinkan mereka untuk
membuat keputusan yang tepat dan bertindak dengan benar, dan memberi mereka
kecerdasan, pemahaman, dan persepsi. Oleh karena itu, kecerdasan tidak
tergantung pada jenis kelamin seseorang, namun kecerdasan dianugerahkan kepada
mereka yang takut dan beriman kepada Allah serta melakukan tindakan yang
terbaik untuk mendapat keridhaan Allah.
Setiap laki-laki maupun perempuan
yang bertindak sesuai dengan kebijaksanaan yang berasal dari keyakinan mampu
mengungguli orang lain dan mencapai keberhasilan dalam setiap bidang kehidupan.
Hai ini tergantung sepenuhnya pada kehendak seseorang, semangat, dan tekad.
Sesuai dengan ajaran moralitas
Islam, orang beriman tidak pernah menganggap dirinya sempurna dalam segala hal,
melainkan mereka selalu berusaha untuk menjadi lebih memahami, lebih mampu,
lebih bertanggung jawab, dan lebih maju dalam pribadi mereka, dan lebih
berhasil dalam membentuk sebuah kehidupan berdasarkan moralitas yang baik.
Mereka berusaha sekuat tenaga untuk mengembangkan diri di setiap bidang. Allah
memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berdoa kepada-Nya sehingga
mereka dapat menjadi contoh pribadi yang baik kepada orang-orang di sekitar
mereka:
Dan orang-orang yang berkata, “Ya
Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai
penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang
bertakwa.” (Al-Furqan : 74)
Seorang wanita salehah yang
melakukan hal terbaik untuk menjadi teladan, memiliki kejujuran moral, dan
kemauan yang kuat, Insya Allah, mampu mencapai kedudukan yang tinggi di dalam
masyarakatnya. Dia melaksanakan tanggung jawabnya sebaik mungkin, membuat
keputusan yang paling tepat, menemukan solusi terbaik untuk berbagai masalah,
dan menetapkan metode-metode terbaik untuk diterapkan Islam mengajarkan kesetaraan bagi
laki-laki dan perempuan. Rahmat Allah telah menghapus segala perbedaan gender
yang timbul dari kebodohan dan pemikiran-pemikiran yang salah tentang gender,
dan rahmat Allah memberi nilai dan penghormata kepada kaum perempuan.
Semua ini
tergantung pada keyakinan dari orang-orang yang beriman kepada Allah, karakter
moral yang dimiliki, dan tanggung jawab yang mereka terima. Oleh karena itu,
tidak dikenal adanya bentuk perjuangan untuk menggapai kesetaraan dengan laki-laki
bagi perempuan yang mengamalkan nilai-nilai moral al-Qur'an, melainkan di dalam
al-Qur’an terdapat nilai-nilai kebaikan yang harus dilaksanakan oleh
orang-orang yang beriman demi mendapatkan pertolongan-Nya. Dengan memahami
tujuan tersebut, mereka berusaha keras untuk menjadi hamba yang paling dekat
dengan Allah, hamba yang paling dicintai dan yang paling disukai.
Kebaikan-kebaikan di dalam al-Qur’an tersebut sepenuhnya merupakan sebuah
keberkahan. Allah menjelaskan kepada kita bahwa salah satu ciri khas utama
orang yang beriman adalah upaya yang mereka lakukan untuk menggapai tujuan ini
:
mereka itu bersegera dalam
kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya.
(QS. Al-Muminun, 61)
Kemudian Kitab itu Kami Wariskan
kepada orang-orang yang Kami Pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula)
yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah
karunia yang besar. (Surah Fatir Surah, 32)
0 komentar:
Posting Komentar
Bebas tapi tetep jaga kesopanan berkomentar ya gan n sis juga ^_^