REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia diperkirakan dapat menjadi korban kejahatan dunia maya pada 2013, karena adopsi masyarakat Indonesia terhadap perangkat teknologi dan interaksi di media sosial sangat tinggi.
"Indonesia sangat mungkin jadi korban karena adopsi terhadap mobile device dan tingkat adopsi terhadap sosmed yang cukup signifikan," kata Business Manager Trend Micro, Aulia Fajar Huriadi, dalam Diskusi Kupas Tuntas Kejahatan Cyber dan Trend Online Shopping di Jakarta, Kamis (27/12).
Menurut dia, kejahatan siber pada 2013 diprediksi akan semakin marak. "Bisa diperhatikan sekarang saja beberapa spam pun sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia," katanya.
Trend Micro meramalkan bahwa pada tahun 2013 akan terdapat beberapa ancaman utama terhadap keamanan data digital, baik untuk konsumen maupun dunia bisnis.
Beberapa ancaman yang ditujukan untuk konsumen di antaranya adalah aplikasi-aplikasi yang merupakan perangkat perusak (malware) yang diperkirakan akan mencapai satu juta aplikasi hanya untuk sistem operasi Android saja.
Penggunaan perangkat teknologi yang terhubung dengan internet di berbagai jenis perangkat seperti televisi pintar, telepon pintar dan perangkat-perangkat rumah tangga pintar lainnya bisa mengundang serangan dari jaringan internet, karena sistem perangkat tersebut bisa saja mengandung celah keamanan.
Selain itu dengan semakin banyaknya perangkat yang dimiliki konsumen, menyebabkan upaya untuk mengamankan berbagai perangkat ini menjadi kompleks dan sulit.
Trend Micro menyarankan untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan guna melindungi perangkat dari kemungkinan serangan, di antaranya melalui pembaruan sistem, memasang program untuk melindungi komputer dan perangkat lainnya serta menjaga keamanan password.
0 komentar:
Posting Komentar
Bebas tapi tetep jaga kesopanan berkomentar ya gan n sis juga ^_^