Gaza City, Palestina (ANTARA News) - Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil pada Jumat mendesak pemimpin dunia menghentikan gempuran Israel terhadap Gaza, ketika ia mengunjungi daerah dikuasai Hamas itu.
Gencatan senjata disetujui selama kunjungan singkat perdana menteri Mesir itu segera menghentikan kekerasan terhadap yang disebut sumber keamanan Palestina serangan udara Israel terhadap Gaza utara, yang menewaskan dua orang.
Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian itu tetapi membantah melancarkan serangan-serangan.
"Kami tidak melancarkan serangan dalam dua jam belakangan ini, lebih dari 60 roket ditembakkan dalam periode yang sama," kata seorang juru bicara militer, sementara para pejuang Hamas dari Brigade Ezzedine Al-Qassam mengaku menembakkan kebih dari 40 roket di perbatasan itu.
Qandil memasuki wilayah yang kena bom itu melalui pelintasan Rafah Jumat pagi, mengutuk serangan Israel terhadap Gaza, Rabu yang menimbulkan ketegangan di seluruh Timur Tengah yang telah dilanda pemberontakan rakyat Arab dan perang saudara di Suriah.
Berbicara di rumah sakit Shifa Gaza City setelah melihat jenazah-jenazah dari mereka yang tewas akibat serangan udara Jumat, Qandil berikrar akan meningkatkan usaha-usaha Kairo untuk menjamin satu gencatan senjata dan menghentikan agresi Israel di Gaza.
"Mesir tidak akan segan-segan meningkatkan usaha-usahanya dan berkorban untuk menghetikan agresi itu dan mencapai satu perdamaian abadi," katanya kepada wartawan.
"Apa yang saya lihat har ini di Gaza, di rumah sakit, dengan para syuhada, tidak dapat diatasi dengan kebungkaman," kata Qandil. "Tragedi ini tidak dapat diatasi dengan kebungkaman dan seluruh dunia harus bertanggung jawab utuk menghentikan agresi itu."
Pada Kamis, Washington mengatakan pihaknya mendesak Mesir "menggunakan pengaruhnya di kawasan itu untuk membantu meredakan situasi," kata Departemenn Luar Negeri Amerika Serikat.
Ketika aksi kekerasan meningkat, Israel berusaha meningkatkan ekspansi serangan, dengan mengirim surat pemanggilan kepada 16.000 tentara cadangan.
Menteri senior kabinet Israel Moshe Yaalon juga memperingatkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan satu serangan darat untuk menghentikan serangan roket Paletina.
"Kami sedang mempersiapkan semua opsi militer, termasuk kemungkinan pasukan siap memasuki Gaza apabila serangan roket itu tidak dihentikan, katanya dalan satu tulisan yang dikirim ke akun Twitter resminya.
Seorang koresponden AFP di dalam perbatasan Israel melihat tank-tank dikerahkan di sepanjang perbatasan itu, dan sejumlah tentara cadangan tiba bertugas di daerah itu.
Presiden Mesir Mohamed Moursi, Kamis memperingatkan bahwa Mesir tidak akan menyetujui agresi Israel di Jalur Gaza.
Pertumpahan darah itu dimulai Rabu petang ketika Israel membunuh komandan penting militer Hamas Ahmed Jaabari, yang memicu peningkatan ketegangan dan tanggapan keras dari Kairo yang memanggil pulang dubesnya untuk negara Yahudi itu.
Wakil juru bicara Deplu AS Mark Toner mengemukakan kepada wartawan bahwa Washington mengharapkan Perdana Menteri Mesir akan menyampaikan pesan untuk menghentikan serangan roket ke Israel.
"Kami meminta Mesir menggunakan pengaruhnya di kawsan itu untuk membantu meredakan situsi," kata Toner.
Gaza dihantam ledakan-ledakan sepanjang Kamis malam akibat serangan-serangan udara yang tiada henti, sementara para pejuang Palestina menembakkan roket-roket ke negara Yahudi itu sementara pertumpahan darah itu memasuki hari ketiga.
Konflik yang meningkat itu, yang sejauah ini telah menewaskan 20 warga Palestina dan tiga warga Israel, yang tewas akibat serangan roket telah menimbulkan kecemasan yang dalam dalam masyarakat internasionl dan memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.
Pada Kamis, satu roket menghantam laut di selatan Tel Aviv, dalam satu serangan yang diklaim oleh sayap militer Jihad Islam.
Jaringan-jaringan media Israel mengatakan itu adalah roket pertama kali ditembakkan ke Tel Aviv sejak Perang Teluk tahun 1991, ketika kota itu dihantam rual-rudal Scud Irak.
(H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Gencatan senjata disetujui selama kunjungan singkat perdana menteri Mesir itu segera menghentikan kekerasan terhadap yang disebut sumber keamanan Palestina serangan udara Israel terhadap Gaza utara, yang menewaskan dua orang.
Israel menuduh Hamas melanggar perjanjian itu tetapi membantah melancarkan serangan-serangan.
"Kami tidak melancarkan serangan dalam dua jam belakangan ini, lebih dari 60 roket ditembakkan dalam periode yang sama," kata seorang juru bicara militer, sementara para pejuang Hamas dari Brigade Ezzedine Al-Qassam mengaku menembakkan kebih dari 40 roket di perbatasan itu.
Qandil memasuki wilayah yang kena bom itu melalui pelintasan Rafah Jumat pagi, mengutuk serangan Israel terhadap Gaza, Rabu yang menimbulkan ketegangan di seluruh Timur Tengah yang telah dilanda pemberontakan rakyat Arab dan perang saudara di Suriah.
Berbicara di rumah sakit Shifa Gaza City setelah melihat jenazah-jenazah dari mereka yang tewas akibat serangan udara Jumat, Qandil berikrar akan meningkatkan usaha-usaha Kairo untuk menjamin satu gencatan senjata dan menghentikan agresi Israel di Gaza.
"Mesir tidak akan segan-segan meningkatkan usaha-usahanya dan berkorban untuk menghetikan agresi itu dan mencapai satu perdamaian abadi," katanya kepada wartawan.
"Apa yang saya lihat har ini di Gaza, di rumah sakit, dengan para syuhada, tidak dapat diatasi dengan kebungkaman," kata Qandil. "Tragedi ini tidak dapat diatasi dengan kebungkaman dan seluruh dunia harus bertanggung jawab utuk menghentikan agresi itu."
Pada Kamis, Washington mengatakan pihaknya mendesak Mesir "menggunakan pengaruhnya di kawasan itu untuk membantu meredakan situasi," kata Departemenn Luar Negeri Amerika Serikat.
Ketika aksi kekerasan meningkat, Israel berusaha meningkatkan ekspansi serangan, dengan mengirim surat pemanggilan kepada 16.000 tentara cadangan.
Menteri senior kabinet Israel Moshe Yaalon juga memperingatkan bahwa Israel sedang mempertimbangkan satu serangan darat untuk menghentikan serangan roket Paletina.
"Kami sedang mempersiapkan semua opsi militer, termasuk kemungkinan pasukan siap memasuki Gaza apabila serangan roket itu tidak dihentikan, katanya dalan satu tulisan yang dikirim ke akun Twitter resminya.
Seorang koresponden AFP di dalam perbatasan Israel melihat tank-tank dikerahkan di sepanjang perbatasan itu, dan sejumlah tentara cadangan tiba bertugas di daerah itu.
Presiden Mesir Mohamed Moursi, Kamis memperingatkan bahwa Mesir tidak akan menyetujui agresi Israel di Jalur Gaza.
Pertumpahan darah itu dimulai Rabu petang ketika Israel membunuh komandan penting militer Hamas Ahmed Jaabari, yang memicu peningkatan ketegangan dan tanggapan keras dari Kairo yang memanggil pulang dubesnya untuk negara Yahudi itu.
Wakil juru bicara Deplu AS Mark Toner mengemukakan kepada wartawan bahwa Washington mengharapkan Perdana Menteri Mesir akan menyampaikan pesan untuk menghentikan serangan roket ke Israel.
"Kami meminta Mesir menggunakan pengaruhnya di kawsan itu untuk membantu meredakan situsi," kata Toner.
Gaza dihantam ledakan-ledakan sepanjang Kamis malam akibat serangan-serangan udara yang tiada henti, sementara para pejuang Palestina menembakkan roket-roket ke negara Yahudi itu sementara pertumpahan darah itu memasuki hari ketiga.
Konflik yang meningkat itu, yang sejauah ini telah menewaskan 20 warga Palestina dan tiga warga Israel, yang tewas akibat serangan roket telah menimbulkan kecemasan yang dalam dalam masyarakat internasionl dan memicu kemarahan di dunia Arab dan Muslim.
Pada Kamis, satu roket menghantam laut di selatan Tel Aviv, dalam satu serangan yang diklaim oleh sayap militer Jihad Islam.
Jaringan-jaringan media Israel mengatakan itu adalah roket pertama kali ditembakkan ke Tel Aviv sejak Perang Teluk tahun 1991, ketika kota itu dihantam rual-rudal Scud Irak.
(H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
0 komentar:
Posting Komentar
Bebas tapi tetep jaga kesopanan berkomentar ya gan n sis juga ^_^