Si Cantik Yang Terancam


KATAK CANTIK YANG RENTAN, TERANCAM DAN YANG PUNAH




“Kepunahan terakhir seperti ini , terjadi ketika dinosaurus lenyap dari muka bumi. Kita tahu, dampaknya sangat luar biasa bagi planet ini.” –Joe Mendelson, kebun binatang Atlanta.

Tidak salah memang kata – kata kepunahan kembali muncul di dunia yang semakin modern, makin maju sebuah kehidupan maka mau atau tidak mau harus ada yang di korbankan demi kemajuan sebuah zaman. Kita semua tau jika kita hidup tidak sendiri di dunia ini, ada dari dunia binatang baik serangga, mamalia, ataupun yang lainnya, dan ada yang hidup di dunia kasat mata dan terakhir kita manusia. Kenapa manusia di sebut terakhir? Karena makhluk dunia binatang atau hewan dan makhluk penghuni dunia kasat mata lebih dulu di ciptakan dan manusia kemudian di ciptakan sebagai khalifah di muka bumi ini.

Tapi apa yang terjadi setelah amanat itu di emban oleh manusia? Banyak kerusakan di sana sini dan perlu di ingat bencanapun banyak terjadi atas tangan2 jahil manusia. Majunya peradaban modern tidak di imbangi dengan pertanggung jawaban atas alam yang telah di eksploitasinya, seperti pembalakan liar, tambang liar, penambangan pasir laut, penangkapan ikan dengan bom, racun juga jaring ikan yang kita sebut “pukat harimau” yang menangkap ikan kecil2 yang seharusnya belum waktunya ditangkap.

Belum lagi limbah yang di hasilkan dari limbah rumah tangga juga limbah dari pabrik yang seharusnya di saring kadar racunnya sehingga aman untuk di buang dan tidak merusak ekosistem yang berada atau hidup di sekitar rumah ataupun pabrik. Ini semua adalah PR besar untuk kita semua. Walaupun tidak 100% akibat ulah manusia karena ada juga dari alam itu sendiri seperti predator alami juga penyakit2 yang hinggap.

Saya posting artikel ini karena miris melihat beberapa populasi hewan di dunia ini banyak yang rentan kepunahan, hampir punah, nyaris punah dan punah bahkan ada yang punah sebelum teridentifikasi, sungguh kita kehilangan aset alam yang luar biasa besar. Kali ini yang saya angkat adalah tentang populasi amfibi yang cantik sebagai penghias alam.

Sejak puluhan tahun lalu para ilmuwan menyadari rentannya populasi amfibi di dunia. Namun penelitian yang di nyatakan dalam Global Amphibia Assesment dikumpulkan oleh Conservation International dan koleganya menunjukan hasil yang mengagetkan. Dari 5.700 spesies katak, kodok, salamander, dan caecilia amfibi mirip cacing yang dipantau, sepertiganya nyaris terancam kepunahan dan 168 di antaranya telah punah tapi untuk data yang terbaru mungkin bisa lebih dari itu. Penyebab utama dari kepunahan hal itu adalah dan ini sudah di duga oleh ilmuwan hilangnya habitat. Namun penyebab yang kurang begitu dikenal adalah munculnya penyakit baru teridentifikasi. Pembunuh tercepat bagi populasi amfibi adalah jamur Cytrid.

jamur yang menyebar di Amerika dan sebagian wilayah Australia itu menyerang kulit dan mengganggu keseimbangan air di tubuh hewan ini.”Dalam waktu singkat yaitu 4 bulan sebagian besar dari 64 spesies katak di wilayah ini terinfeksi dan punah,”kata Karen Lips dari Southern Illinois University. Bahkan spesies katak yang sulit di cari dan jarang ditemuipun jatuh bergelimpangan dari pohon karena terinfeksi jamur Cytrid tadi dan ada juga yang bermunculan dari dalam tanah, ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Dari masalah Global kehilangan habitat, penyakit, eksploitasi berlebihan, perubahan iklim, dan banyak faktor lain yang berdampak buruk pada populasi amfibi dunia. Para ilmuwan berpendapat, penurunan jumlah spesies menandakan kerusakan lingkungan, yang dampaknya belum dipahami seluruhnya.

Berikut adalah gambar atau poto hewan amfibi yang rentan, hampir, nyaris dan yang punah :

katak emas panama, Atelopus zeteki Panama.status : kritis / nyaris punah.
 

kodok emas, Bufo periglenes kosta rika. status : Punah.

katak darwin, Rhimoderma darwinii cile, argentina. status : rentan.

katak pohon bersisi biru, Agalychnis annae kosta rika. status : terancam punah.

katak lemur, phyllomedusa lemur kostarika, kolombia, Panama. status : terancam punah.
 


katak beracun granular, Dendrobates granuliferus kostarika, Panama.


- Katak La selle grass, eleutherodactylus glanduliferoides haiti.

- Katak pohon, Hyla Fimbrimembra Kosta rika, Panama.
masih banyak lagi populasi Amfibi yang terancam punah karena habitatnya yang terganggu juga  karena penyakit baru yang menjangkiti mereka.

info : National Geographic
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar

Bebas tapi tetep jaga kesopanan berkomentar ya gan n sis juga ^_^